Kopi memang nikmat, dan manfaat kesehatannya sudah terbukti. Namun di sisi lain, cara mengonsumsi yang tidak benar juga bisa memberikan pengaruh yang buruk. Repotnya, banyak orang yang belum tahu berapa banyak sebenarnya kopi yang aman untuk diminum, atau perlukah mengonsumsi kopi non kafein (decaf).Untuk menjawab berbagai pertanyaan seputar kopi, pakar diet Stephanie Clarke dan Willow Jarosh, pendiri C&J Nutrition, membeberkannya untuk Anda.
1. Apakah kopi decaf benar-benar tak mengandung kafein?
Ternyata, tidak 100 persen bebas kafein. Kopi decaf tetap mengandung kafein, meskipun jumlahnya sangat sedikit. Jika kopi generik yang biasa mengandung sekitar 135 mg kafein per 236 ml, maka kopi decaf yang generik hanya mengandung sekitar 5 mg kafein. Karena itu, kopi jenis ini tidak memberi pengaruh kafein untuk kebanyakan orang.
2. Apakah kopi dalam cangkir kecil lebih sehat daripada ukuran reguler?
Untuk masalah kesehatan sih, keduanya boleh-boleh saja. Kebanyakan pengolah kopi saat ini menggunakan metode yang aman untuk men-decaf kopi, dan tidak lagi menggunakan bahan kimia yang berbahaya seperti methylene chloride. Namun jika Anda tidak tahan kafein, setelah pukul 15.00, Anda lebih baik menikmati kopi decaf atau yang setengah kafein, karena kafein bisa membuat Anda sulit tidur malamnya. Jika dikonsumsi lebih pagi, kafein justru bermanfaat untuk mendongkrak energi dan ketajaman otak.
3. Berapa banyak kopi yang aman dikonsumsi tiap hari?
Penelitian menunjukkan bahwa untuk orang yang sehat, jumlah kafein dalam tiga cangkir kopi sehari (sekitar 300 - 400 mg) masih tergolong aman. Jumlah tersebut hanya memberikan risiko kesehatan yang kecil. Bukti-bukti justru menunjukkan manfaat kesehatannya untuk Anda.
4. Apa manfaat kesehatan dari kopi?
Mungkin Anda sudah sering mendengar sebelumnya, bahwa kafein mampu menurunkan risiko penyakit Parkinson. Kopi apapun -decaf maupun reguler- bisa mengendalikan risiko diabetes. Studi lainnya juga mengaitkan konsumsi kopi dengan menurunnya risiko kanker usus, mulut, tenggorokan, kerongkongan, dan endometrium.
Para ahli menduga, beberapa manfaat kesehatan ini dihasilkan oleh senyawa antioksidan dalam kopi yang disebut phenol. Salah satunya, chlorogenic acid, diyakini mampu memainkan peran dalam mencegah diabetes dan penyakit Parkinson. Sedikit kopi juga membantu meningkatkan energi, dan membantu Anda menjalankan tugas-tugas harian (seperti membalas e-mail pada pagi hari, atau olahraga pagi) dengan lebih mudah.
5. Bagaimana bila minum terlalu banyak kopi?
Pada sebagian orang, terlalu banyak kafein bisa menyebabkan sulit tidur, ketegangan, lekas marah, detak jantung dan tekanan darah meningkat. Karena kafein merupakan stimulan, jika Anda memiliki tekanan darah tinggi atau gangguan jantung, Anda perlu membatasi jumlah kafein hingga satu cangkir saja dalam sehari.
6. Amankah mengonsumsi kopi ketika hamil?
Jika Anda hamil, kafein dalam kopi kemungkinan akan meningkatkan risiko keguguran. Namun hal ini tidak terjadi pada semua wanita. Untuk amannya, kebanyakan ahli merekomendasikan untuk membatasi kopi hanya satu cangkir saja sehari, untuk ibu hamil yang sehat. Hindari kafein jika Anda memiliki masalah preeklamsia, yaitu tekanan darah tinggi yang terjadi selama kehamilan.
Sumber: http://gudangden.blogspot.com/2010/11/6-pertanyaan-kesehatan-tentang-kopi.html